KEGIATAN LURUH EGO

Nama                 : Fadhilah Nurmahdiyah

NIM                   : 18301244032

Kelas                  : Pendidikan Matematika 2018

Mata Kuliah       : Filsafat Pendidikan Matematika

Refleksi Pertemuan ke-3

Refleksi ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan Matematika. 

Kegiatan Luruh Ego

 

Di pertemuan ke-3 yang dilaksanakan pada hari Senin, 13 September 2021 pukul 07.30 sampai dengan 09.10. Bapak Marsigit selaku dosen pengampu mata kuliah Filsafat Pendidikan Matematika, di awal perkuliahan pak Marsigit mengadakan kegiatan yang dinamakan “Luruh Ego”. Luruh ego ini semacam kuis, yang jawabannya ada di note of the day yang dituliskan pak Marsigit di Facebook beliau. Terdapat 9 pertanyaan yang diberikan, yaitu 1) Siapa nama kecil anda?, 2) Dimana rumah anda?, 3) Siapa saja yang bersama anda?, 4) Siapa nama dewasa anda?, 5) Darimana anda?, 6) Siapa teman dewasa anda?, 7) Anda sedang mencari siapa?, 8) Mengapa anda berada disitu?, 9) Apa pekerjaan anda?. Dari ke-sembilan pertanyaan ini, semua mahasiswa salah dalam menjawabnya. Jawaban mahasiswa ini adalah jawaban di kehidupan nyata atau konteksnya nyata, sedangkan saat ini kita sedang berbicara dalam ruang lingkup filsafat.

Pak Marsigit lalu menjelaskan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. 1) Maksud dari nama kecil adalah “yang ada”, 2) Maksud dari rumah adalah “rumah pikiran atau bahasa”, 3) Maksud dari yang bersama anda adalah “yang mungkin ada atau bersama pikiran anda”, 4) Maksud dari nama dewasa adalah “tesis”, 5) Maksud dari darimana adalah “dari mitos”, 6) Maksud dari teman dewasa adalah “antitesis atau teman pikiran”, 7) Maksud dari sedang mencari siapa adalah “logos yaitu ilmu”, 8) Maksud dari mengapa anda disitu adalah “mengada, misalnya pulpen, pulpen adalah sebagai pengada, lalu 9) Maksud dari pekerjaan anda adalah “sintesis”.

Dari penjelasan yang diberikan pak Marsigit, saya menangkap satu hal, yaitu berfilsafat artinya mensintesis tesis dan antitesis menjadi logos atau ilmu. Mitos yang tidak difikirkan akan tetap menjadi mitos, namun mitos akan menjadi logos jika dipikirkan. Pak Marsigit memberi pesan bahwa jangan sekali-kali mitos atau filsafat itu dikaitkan dengan agama karena akan menimbulkan keburukan. Dalam filsafat, ada 3 aspek utama yaitu, 1) Ontologis, aspek yang membicarakan tentang hakikat ilmu pengetahuan (wujud), 2) Epistimologis, studi tentang pengetahuan, bisa dikatakan epistimologi adalah metodologi, 3) Aksiologi, filosofi dan hakikat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LEBIH LANJUT MENGENAI BUDAYA DAN ETNOMATEMATIKA

My Journey