PEMBELAJARAN INOVATIF
Nama : Fadhilah Nurmahdiyah
NIM : 18301244032
Kelas : Pendidikan Matematika 2018
Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan Matematika
Refleksi Pertemuan 9
PEMBELAJARAN
INOVATIF
Pendidikan
di Indonesia pada awalnya menggunakan konsep Teacher Centered dimana
proses pembelajaran benar-benar hanya dari guru saja. Murid mendengarkan
penjelasan guru, mengerjakan latihan soal dari guru, dan lain-lain yang
berkaitan, tetapi tidak menutup kesempatan siswa untuk bertanya, hanya saja
tidak diberi kesempatan untuk menuangkan pikiran siswa. Sampai kepada
Kementerian Pendidikan di tahun 2013 merubah kurikulum pendidikan yang
sebelumnya menjadi Kurikulum 2013 dimana mulai menerapkan Student Centered.
Perubahan ini tentu saja menimbulkan pro dan kontra. Guru-guru mengalami
kesulitan dalam penyampaian materi dengan cara seperti ini, sementara materi
yang diajarkan cenderung padat. Tetapi dari perubahan ini sebenarnya dianggap
sebagai proses pembelajaran yang inovatif, disajikan dengan cara yang berbeda
dan banyak memberi kesempatan untuk masing-masing siswa menyampaikan
pemikirannya. Berikut beberapa ciri-ciri atau makna dari pembelajaran inovatif.
1. Pembelajaran
berpusat pada siswa (Student Centered)
Dalam
pembelajaran inovatif, siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, guru
sebagai fasilitator atau pendamping. Maksudnya adalah siswa diberi kesempatan
dalam proses penemuan konsep atau materi yang diajarkan, sehingga pembelajaran
lebih bermakna untuk siswa serta lebih tersimpan lama di benak siswa.
2. Materi
dikaitkan dengan masalah kehidupan sehari-hari
Dalam
penyampaian materi, konsep yang disampaikan tidak lepas dari masalah di
kehidupan sehari-hari. Tujuannya adalah supaya siswa lebih memahami mengapa
materi ini perlu untuk siswa dan mampu menerapkannya di kehidupan.
3. Mengutamakan
kolaborasi atau kerja sama
Kolaborasi
atau kerja sama dalam pembelajaran tidak hanya antara siswa dan siswa tetapi
juga siswa dengan guru. Guru sebagai fasilitator atau pendamping tidak begitu
saja memberikan semua nya kepada siswa, tetapi tetap diawasi agar tidak jauh
kemana-mana dan juga perlu diberikan pengetahuan awal atau gambaran sebelum
siswa menemukan sendiri solusi dari permasalahannya. Selain guru dan siswa,
kerja sama antar siswa dirasa juga penting, manakala ada siswa yang ingin
menyampaikan pendapatnya, dan dapat digunakan sebagai alternatif atau cara
lain. Menyampaikan pendapat seperti ini juga melatih siswa untuk berfikir dan
percaya diri.
4. Keinginan
belajar tumbuh dari dalam diri siswa
Sebelum
memulai pelajaran, tentu nya pastikan dulu siswa-siswa ada keinginan untuk
belajar. Di pembelajaran inovatif, keinginan untuk belajar ini ditumbuhkan
melalui motivasi yang disampaikan di awal. Penyampaian motivasi ini dapat
berupa mengapa harus mempelajari ini, manfaat mempelajari ini, penerapan di
kehidupan nanti itu seperti apa, sikap yang akan dikembangkan itu apa, dan
lain-lain. Diharapkan motivasi ini bisa menumbuhkan minat dan semangat belajar
siswa.
5. Menggunakan
media interaktif
Selain
motivasi belajar, yang dapat menumbuhkan minat belajar siswa adalah media yang
digunakan. Sebagai guru, diharapkan kreatif dalam menggunakan media
pembelajaran, yang tentu nya media ini memudahkan siswa memahami atau menemukan
konsep nya. Media ini dapat berupa video, alat peraga, atau aplikasi penunjang
materi. Media juga dapat berupa LKS atau Lembar Kerja Siswa untuk memudahkan
siswa dalam proses penemuan.
6. Hasil
akhir bukan menjadi acuan
Seringkali
siswa mempunyai pemikiran bahwa hasil ku harus maksimal, nilai ku harus besar,
tanpa memaknai proses yang dilalui. Pemikiran seperti ini seharusnya harus
sudah dihilangkan di benak siswa. Tidak lagi hasil akhir itu menjadi acuan,
tetapi maknai lah juga proses yang telah dijalankan. Proses inilah yang akan
tersimpan lebih lama di ingatan siswa. Pembelajaran saat ini juga harus seperti
itu, penilaian bukan hanya dari hasil, tetapi proses juga harus dilihat.
Komentar
Posting Komentar